https://www.youtube.com/@agussalimnasutionmandailing2/videos

Foto saya
UNTUK KE-GUBERNUR-AN SUMATERA UTARA DARI PENDIRI UM (UNIVERSITAS MANDAILING) FOR THE PROVINCIAL GOVERNOR OF SUMATERA UTARA FROM THE FOUNDER OF MU (MANDAILING UNIVERSITY)

Jumat, 05 September 2025

20 Nopember 3000, Kamis, untuk ke-GUBERNUR-an SUMATERA UTARA dari Penjadwalan Linimasa UANM KS MET (Universitas Agussalim Nasution Mandailing Kuliah Sepanjang Masa Electronic Teleconference) Tahun 3000

 




Arahan

dari
Pendiri
UANM
(Universitas Agussalim Nasution Mandailing)
Agussalim, S.T. bin Abdur Rahim Nasution


Kisi-Kisi Materi KUANMET (Kuliah Universitas Agussalim Nasution Mandailing Electronic Teleconfence)

 

untuk ke-GUBERNUR-an SUMATERA UTARA dari UANM (Universitas Agussalim Nasution Mandailing) dengan Misi Abadi untuk Perdamaian Abadi Dunia 

 

20 Nopember 3000, Kamis, untuk ke-GUBERNUR-an SUMATERA UTARA dari Penjadwalan Linimasa UANM KS MET (Universitas Agussalim Nasution Mandailing Kuliah Sepanjang Masa  Electronic Teleconference) Tahun 3000 (tahun tiga ribu) Masehi ke Saat Ini (Now), secara Arus Mudik, dari Kota Medan Reinkarnasi Ilmu Asia ke Wajah Dunia Internasional Global Bumi, mewarisi Peradaban dengan Amal Jariyah (Ilmu yang Bermanfaat) sebagai Tanggung Jawab Moral Kita untuk Generasi ke Generasi Mendatang untuk Perdamaian Abadi Dunia khususnya untuk rakyat Provinsi Sumatera Utara

November 20th, 3000, Thursday, for the GOVERNOR of NORTH SUMATERA from the Timeline Scheduling of Agussalim Nasution Mandailing University Lecture Throughout Time Electronic Teleconference Year 3000 (three thousand) AD to the Present (Now), through the Homecoming Flow, from the City of Medan Reincarnation of Asian Knowledge to the Face of the Global International World of the Earth, inheriting Civilization with Amal Jariyah (Beneficial Knowledge) as Our Moral Responsibility for Future Generations for Eternal World Peace especially for the people of North Sumatra Province

 

Universitas Agussalim Nasution Mandailing (UANM)

Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian

Jurusan Geologi

Materi Kuliah

Kamis, 20 Nopember Tahun 3000 Masehi

Agussalim Nasution Mandailing University (ANMU)

The Faculty of Earth Sciences and Technology

The Geology Department

Lecture Material

Thursday, November 20th, 3000 AD

 

 

Bahan Bakar Fosil / Hidrokarbon,

Bahan bakar fosil adalah sumber daya alam yang mengandung hidrokarbon, yaitu senyawa organik yang terdiri dari atom hidrogen dan karbon. Bahan bakar fosil yang umum dikenal adalah minyak bumi, gas alam, dan batu bara. 

Fossil Fuels / Hydrocarbons

Fossil fuels are natural resources that contain hydrocarbons, organic compounds composed of hydrogen and carbon atoms. Commonly known fossil fuels include petroleum, natural gas, and coal.

 

 

Bahan bakar fosil

Fossil fuels

Komposisi

Composition

Hidrokarbon, karbon, dan hydrogen

Hydrocarbons, carbon, and hydrogen

Sumber

Source

Sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang membusuk

Decaying remains of plants and animals

Proses terbentuk

The process is formed

Proses geologi yang bekerja pada sisa-sisa bahan organic

Geological processes that act on the remains of organic material

Penggunaan

Use

Sumber energi yang dihasilkan melalui pembakaran

Energy sources produced through combustion

Dampak

Impact

Pembakaran bahan bakar fosil menghasilkan emisi karbon dioksida yang dilepaskan ke atmosfer

Burning fossil fuels produces carbon dioxide emissions that are released into the atmosphere

 

Hidrokarbon dikelompokkan ke dalam lima keluarga utama, yaitu alkana, alkena, alkuna, sikloalkana, dan alkadiena. 

Biohidrokarbon adalah alternatif hidrokarbon fosil yang diproduksi dari bahan baku biologis, seperti biomassa selulosa, minyak nabati, dan gula. Biohidrokarbon dapat diproduksi secara kimiawi atau melalui biosintesis

Alkana adalah senyawa hidrokarbon dengan rantai karbon jenuh (ikatan kovalen tunggal). Rumus umumnya CnH2n+2. Alkena adalah senyawa hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap dua pada rantai karbonnya.

Hydrocarbons are grouped into five main families: alkanes, alkenes, alkynes, cycloalkanes, and alkadienes.

Biohydrocarbons are alternatives to fossil hydrocarbons produced from biological raw materials, such as cellulosic biomass, vegetable oils, and sugars. Biohydrocarbons can be produced chemically or through biosynthesis.

Alkanes are hydrocarbon compounds with saturated carbon chains (single covalent bonds). Their general formula is CnH2n+2. Alkenes are hydrocarbon compounds that have double bonds in their carbon chains.

 

Sumber (source) : https://www.google.com/search?q=Bahan+Bakar+Fosil+%2F+Hidrokarbon%2C&oq=Bahan+Bakar+Fosil+%2F+Hidrokarbon%2C&gs_lcrp=EgZjaHJvbWUyBggAEEUYOTIHCAEQIRigATIHCAIQIRigATIHCAMQIRigAdIBCDEzNjhqMGo3qAIIsAIB&sourceid=chrome&ie=UTF-8

diakses pada Senin, 18 Nopember 2024 pukul 10:45 WIB

accessed on Monday, November 18th, 2024 at 10:45 Western Indonesian Time

 

 

 

Agussalim, S.T. bin Abdur Rahim Nasution
Pendiri
UANM
(Universitas Agussalim Nasution Mandailing)

The Founder

of

ANMU

(Agussalim Nasution Mandailing University)


Kamis, 17 Juli 2025

21 Nopember 3000, Jumat, untuk ke-GUBERNUR-an SUMATERA UTARA dari Penjadwalan Linimasa UANM KS MET (Universitas Agussalim Nasution Mandailing Kuliah Sepanjang Masa Electronic Teleconference) Tahun 3000

 








Arahan
dari
Pendiri
UANM
(Universitas Agussalim Nasution Mandailing)
Agussalim, S.T. bin Abdur Rahim Nasution


Kisi-Kisi Materi KUANMET (Kuliah Universitas Agussalim Nasution Mandailing Electronic Teleconfence)

 

untuk ke-GUBERNUR-an SUMATERA UTARA dari UANM (Universitas Agussalim Nasution Mandailing) dengan Misi Abadi untuk Perdamaian Abadi Dunia 

 

21 Nopember 3000, Jumat, untuk ke-GUBERNUR-an SUMATERA UTARA dari Penjadwalan Linimasa UANM KS MET (Universitas Agussalim Nasution Mandailing Kuliah Sepanjang Masa  Electronic Teleconference) Tahun 3000 (tahun tiga ribu) Masehi ke Saat Ini (Now), secara Arus Mudik, dari Kota Medan Reinkarnasi Ilmu Asia ke Wajah Dunia Internasional Global Bumi, mewarisi Peradaban dengan Amal Jariyah (Ilmu yang Bermanfaat) sebagai Tanggung Jawab Moral Kita untuk Generasi ke Generasi Mendatang untuk Perdamaian Abadi Dunia khususnya untuk rakyat Provinsi Sumatera Utara

November 21st, 3000, Friday, for the GOVERNOR of NORTH SUMATERA from the Timeline Scheduling of Agussalim Nasution Mandailing University Lecture Throughout Time Electronic Teleconference Year 3000 (three thousand) AD to the Present (Now), through the Homecoming Flow, from the City of Medan Reincarnation of Asian Knowledge to the Face of the Global International World of the Earth, inheriting Civilization with Amal Jariyah (Beneficial Knowledge) as Our Moral Responsibility for Future Generations for Eternal World Peace especially for the people of North Sumatra Province

 

Universitas Agussalim Nasution Mandailing (UANM)

Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian

Jurusan Geologi

Materi Kuliah

Jumat, 21 Nopember Tahun 3000 Masehi

Agussalim Nasution Mandailing University (ANMU)

The Faculty of Earth Sciences and Technology

The Geology Department

Lecture Material

Friday, November 21st, 3000 AD

 

 

Batuan Percontoh Aspek Kegeologian,

Batuan sedimen adalah salah satu jenis batuan yang terbentuk dari endapan dan pengendapan bahan-bahan yang berasal dari proses pelapukan, transportasi, dan deposisi. Proses ini terjadi secara alami di permukaan Bumi dan melibatkan berbagai materi seperti pasir, lumpur, kerikil, dan bahan organik yang terdeposit di tempat tertentu selama periode waktu yang cukup lama. Tekanan dan waktu kemudian mengubah endapan tersebut menjadi batuan yang padat dan keras. Batuan sedimen seringkali mengandung fosil dan memberikan informasi penting tentang sejarah geologis dan lingkungan di masa lampau.

Berikut adalah proses pembentukan batuan sedimen:

1. Pelapukan Batuan Induk

Proses pembentukan batuan sedimen dimulai dengan pelapukan batuan induk oleh faktor-faktor seperti air, angin, atau es. Selama pelapukan ini, batuan induk terdegradasi menjadi fragmen-fragmen yang lebih kecil dan terpisah.

2. Pengangkutan dan Transportasi

Fragmen-fragmen batuan yang terhasil dari pelapukan kemudian diangkut oleh aliran air, angin, atau glasier ke tempat-tempat lain. Proses pengangkutan ini memindahkan fragmen-fragmen tersebut dari lokasi asalnya ke tempat-tempat di mana mereka akan mengendap.

3. Pengendapan

Di tempat-tempat di mana aliran air atau angin melambat atau berhenti, fragmen-fragmen tersebut mengendap dan menumpuk. Proses pengendapan ini menyebabkan fragmen-fragmen tersebut mengumpul dan membentuk lapisan-lapisan baru di permukaan Bumi.

4. Kompaksi

Seiring berjalannya waktu, tekanan dari lapisan-lapisan batuan di atasnya menyebabkan endapan tersebut terkompaksi menjadi padat. Proses kompaksi ini mengurangi ruang antara partikel-partikel endapan dan membuatnya lebih padat.

5. Cementasi

Selama proses kompaksi, bahan pengikat seperti mineral-mineral yang terlarut dalam air atau bahan organik mungkin mengisi celah-celah antara partikel-partikel endapan. Proses ini disebut cementasi dan menguatkan struktur batuan sedimen.

6. Diagenesis

Proses lanjutan yang dikenal sebagai diagenesis kemudian terjadi, di mana batuan sedimen mengalami perubahan kimia dan fisik akibat tekanan dan suhu yang meningkat seiring kedalaman penimbunan.

7. Litifikasi

Akhirnya, dengan berjalannya waktu dan bertambahnya tekanan dan suhu, endapan tersebut mengalami proses litifikasi, di mana endapan tersebut mengeras menjadi batuan padat yang dikenal sebagai batuan sedimen.

Sumber : https://www.gramedia.com/literasi/contoh-batuan-sedimen/ diakses Minggu, 10 Nopember 2024 pukul 18:45 WIB

Geological Rock Models

Sedimentary rocks are a type of rock formed from the deposition and precipitation of materials derived from weathering, transportation, and deposition. This process occurs naturally on the Earth's surface and involves various materials such as sand, mud, gravel, and organic matter deposited in specific locations over long periods of time. Pressure and time then transform these deposits into dense, hard rocks. Sedimentary rocks often contain fossils and provide important information about past geological history and environments.

The following is the process of sedimentary rock formation:

1. Weathering of Parent Rock

The process of sedimentary rock formation begins with the weathering of parent rock by factors such as water, wind, or ice. During this weathering, the parent rock degrades into smaller, more discrete fragments.

2. Transport and Transportation

The rock fragments resulting from weathering are then transported by water, wind, or glaciers to other locations. This transport process moves the fragments from their original locations to places where they will be deposited.

3. Deposition

In places where water or wind flow slows or stops, the fragments settle and accumulate. This deposition process causes the fragments to clump together and form new layers on the Earth's surface.

4. Compaction

Over time, pressure from overlying rock layers causes the sediment to become compacted. This compaction process reduces the space between sediment particles and makes them denser.

5. Cementation

During compaction, binding materials such as water-soluble minerals or organic matter may fill the gaps between sediment particles. This process is called cementation and strengthens the structure of sedimentary rocks.

6. Diagenesis

A further process known as diagenesis then occurs, in which sedimentary rocks undergo chemical and physical changes due to increasing pressure and temperature with depth of burial.

7. Lithification

Finally, over time and with increasing pressure and temperature, the sediment undergoes a process of lithification, where it hardens into a solid rock known as sedimentary rock.

Source: https://www.gramedia.com/literasi/contoh-batuan-sedimen/ accessed Sunday, November 10, 2024, at 6:45 PM Western Indonesian Time

 

 

Agussalim, S.T. bin Abdur Rahim Nasution
Pendiri
UANM
(Universitas Agussalim Nasution Mandailing)

The Founder

of

ANMU

(Agussalim Nasution Mandailing University)

26 Nopember 3000, Rabu, untuk ke-GUBERNUR-an SUMATERA UTARA dari Penjadwalan Linimasa UANM KS MET (Universitas Agussalim Nasution Mandailing Kuliah Sepanjang Masa Electronic Teleconference)

 





Arahan
dari
Pendiri
UANM
(Universitas Agussalim Nasution Mandailing)
Agussalim, S.T. bin Abdur Rahim Nasution


Kisi-Kisi Materi KUANMET (Kuliah Universitas Agussalim Nasution Mandailing Electronic Teleconfence)

 

untuk ke-GUBERNUR-an SUMATERA UTARA dari UANM (Universitas Agussalim Nasution Mandailing) dengan Misi Abadi untuk Perdamaian Abadi Dunia 

 

26 Nopember 3000, Rabu, untuk ke-GUBERNUR-an SUMATERA UTARA dari Penjadwalan Linimasa UANM KS MET (Universitas Agussalim Nasution Mandailing Kuliah Sepanjang Masa  Electronic Teleconference) Tahun 3000 (tahun tiga ribu) Masehi ke Saat Ini (Now), secara Arus Mudik, dari Kota Medan Reinkarnasi Ilmu Asia ke Wajah Dunia Internasional Global Bumi, mewarisi Peradaban dengan Amal Jariyah (Ilmu yang Bermanfaat) sebagai Tanggung Jawab Moral Kita untuk Generasi ke Generasi Mendatang untuk Perdamaian Abadi Dunia khususnya untuk rakyat Provinsi Sumatera Utara

November 26th, 3000, Wednesday, for the GOVERNOR of NORTH SUMATERA from the Timeline Scheduling of Agussalim Nasution Mandailing University Lecture Throughout Time Electronic Teleconference Year 3000 (three thousand) AD to the Present (Now), through the Homecoming Flow, from the City of Medan Reincarnation of Asian Knowledge to the Face of the Global International World of the Earth, inheriting Civilization with Amal Jariyah (Beneficial Knowledge) as Our Moral Responsibility for Future Generations for Eternal World Peace especially for the people of North Sumatra Province

 

Universitas Agussalim Nasution Mandailing (UANM)

Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian

Jurusan Geologi

Materi Kuliah

Rabu, 26 Nopember Tahun 3000 Masehi

Agussalim Nasution Mandailing University (ANMU)

The Faculty of Earth Sciences and Technology

The Geology Department

Lecture Material

Wednesday, November 26th, 3000 AD

 

 

Badan Geologi,

Badan Geologi adalah suatu badan yang memiliki tugas menyelenggarakan penelitian, penyelidikan, dan pelayanan di bidang sumber daya geologi, vulkanologi dan mitigasi bencana geologi, air tanah, dan geologi lingkungan, serta survei geologi. Badan ini dipimpin oleh kepala badan.

Tugas dan Fungsi

Dalam melaksanakan tugas, Badan Geologi menyelenggarakan fungsi:

1.    penyusunan kebijakan teknis penelitian dan penyelidikan di bidang sumber daya geologi, vulkanologi dan mitigasi bencana geologi, air tanah, dan geologi lingkungan, serta survei geologi;

2.    perumusan kebijakan di bidang pelayanan sumber daya geologi, vulkanologi dan mitigasi bencana geologi, air tanah, dan geologi lingkungan, serta survei geologi;

3.    pelaksanaan penelitian, penyelidikan, dan pelayanan di bidang sumber daya geologi, vulkanologi dan mitigasi bencana geologi, air tanah, dan geologi lingkungan, serta survei geologi;

4.    penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyelidikan dan pelayanan sumber daya geologi, vulkanologi dan mitigasi bencana geologi, air tanah, dan geologi lingkungan, serta survei geologi;

5.    pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyelidikan dan pelayanan sumber daya geologi, vulkanologi dan mitigasi bencana geologi, air tanah, dan geologi lingkungan, serta survei geologi;

6.    pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang penelitian, penyelidikan, dan pelayanan sumber daya geologi, vulkanologi dan mitigasi bencana geologi, air tanah, dan geologi lingkungan, serta survei geologi;

7.    pelaksanaan administrasi Badan Geologi

8.    pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

Badan Geologi terdiri atas:

1.    Sekretariat Badan Geologi

2.    Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara, dan Panas Bumi

3.    Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi

4.    Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan

5.    Pusat Survei Geologi

(https://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Geologi, diakses Minggu, 03 Nopember 2024, pukul 11:15 WIB)

 

 

 

 

 

Agussalim, S.T. bin Abdur Rahim Nasution
Pendiri
UANM
(Universitas Agussalim Nasution Mandailing)

The Founder

of

ANMU

(Agussalim Nasution Mandailing University)

Rabu, 16 Juli 2025

24 Nopember 3000, Senin, untuk ke-GUBERNUR-an SUMATERA UTARA dari Penjadwalan Linimasa UANM KS MET (Universitas Agussalim Nasution Mandailing Kuliah Sepanjang Masa Electronic Teleconference) Tahun 3000

 




Arahan
dari
Pendiri
UANM
(Universitas Agussalim Nasution Mandailing)
Agussalim, S.T. bin Abdur Rahim Nasution


Kisi-Kisi Materi KUANMET (Kuliah Universitas Agussalim Nasution Mandailing Electronic Teleconfence)

 

untuk ke-GUBERNUR-an SUMATERA UTARA dari UANM (Universitas Agussalim Nasution Mandailing) dengan Misi Abadi untuk Perdamaian Abadi Dunia 

 

24 Nopember 3000, Senin, untuk ke-GUBERNUR-an SUMATERA UTARA dari Penjadwalan Linimasa UANM KS MET (Universitas Agussalim Nasution Mandailing Kuliah Sepanjang Masa  Electronic Teleconference) Tahun 3000 (tahun tiga ribu) Masehi ke Saat Ini (Now), secara Arus Mudik, dari Kota Medan Reinkarnasi Ilmu Asia ke Wajah Dunia Internasional Global Bumi, mewarisi Peradaban dengan Amal Jariyah (Ilmu yang Bermanfaat) sebagai Tanggung Jawab Moral Kita untuk Generasi ke Generasi Mendatang untuk Perdamaian Abadi Dunia khususnya untuk rakyat Provinsi Sumatera Utara

November 24th, 3000, Monday, for the GOVERNOR of NORTH SUMATERA from the Timeline Scheduling of Agussalim Nasution Mandailing University Lecture Throughout Time Electronic Teleconference Year 3000 (three thousand) AD to the Present (Now), through the Homecoming Flow, from the City of Medan Reincarnation of Asian Knowledge to the Face of the Global International World of the Earth, inheriting Civilization with Amal Jariyah (Beneficial Knowledge) as Our Moral Responsibility for Future Generations for Eternal World Peace especially for the people of North Sumatra Province

 

Universitas Agussalim Nasution Mandailing (UANM)

Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian

Jurusan Geologi

Materi Kuliah

Senin, 24 Nopember Tahun 3000 Masehi

Agussalim Nasution Mandailing University (ANMU)

The Faculty of Earth Sciences and Technology

The Geology Department

Lecture Material

Monday, November 24th, 3000 AD

 

 

Batimetri,

Batimetri adalah ilmu yang mempelajari kedalaman dan topografi dasar laut atau danau. Kata batimetri berasal dari bahasa Yunani, yaitu bathy yang berarti "kedalaman" dan metry yang berarti "ukuran". 

Batimetri merupakan dasar ilmu hidrografi yang juga mencakup bentuk dan fitur garis pantai, karakteristik pasang surut, arus, dan gelombang, serta sifat fisik dan kimia air. 

Batimetri memiliki banyak manfaat, di antaranya: Mengetahui kondisi bawah laut, Mengetahui kontur dasar laut, Memperkirakan kedalaman laut untuk pengembangan pelabuhan, Memberikan petunjuk tentang struktur laut. 

Untuk melakukan pengukuran batimetri, digunakan alat ukur berupa Echosounder yang dipasang di sisi kapal. Echosounder memancarkan gelombang suara yang dipantulkan oleh dasar laut dan diterima kembali di permukaan. Waktu tempuh gelombang yang dipancarkan dan diterima digunakan untuk mengkalkulasi kedalaman laut. 

Batimetri berbeda dengan survey topografi, meskipun keduanya sama-sama memetakan permukaan bumi. Perbedaannya adalah area yang disurvei, yaitu survey topografi dilakukan di daratan, sedangkan survey batimetri dilakukan di perairan. 

(Ringkasan AI via google, diakses Minggu, 26 Oktober 2024, pukul 19:15 WIB)

Bathymetry

Bathymetry is the science that studies the depth and topography of the seabed or lake. The word bathymetry comes from the Greek words bathy, meaning "depth," and metry, meaning "measure."

Bathymetry is the basis of hydrography, also encompassing the shape and features of coastlines, the characteristics of tides, currents, and waves, as well as the physical and chemical properties of water.

Bathymetry has many benefits, including: understanding underwater conditions, understanding the contours of the seabed, estimating sea depth for port development, and providing clues about ocean structure.

To conduct bathymetric measurements, an echosounder is used, mounted on the side of a ship. The echosounder emits sound waves that are reflected by the seabed and received back at the surface. The travel time of the emitted and received waves is used to calculate ocean depth.

Bathymetry differs from topographic surveying, although both map the Earth's surface. The difference lies in the area surveyed: topographic surveys are conducted on land, while bathymetric surveys are conducted in water.

(AI summary via Google, accessed Sunday, October 26, 2024, at 7:15 PM Western Indonesian Time)

 

 

Agussalim, S.T. bin Abdur Rahim Nasution
Pendiri
UANM
(Universitas Agussalim Nasution Mandailing)

The Founder

of

ANMU

(Agussalim Nasution Mandailing University)

 

20 Nopember 3000, Kamis, untuk ke-GUBERNUR-an SUMATERA UTARA dari Penjadwalan Linimasa UANM KS MET (Universitas Agussalim Nasution Mandailing Kuliah Sepanjang Masa Electronic Teleconference) Tahun 3000

  Arahan dari Pendiri UANM (Universitas Agussalim Nasution Mandailing) Agussalim, S.T. bin Abdur Rahim Nasution Kisi-Kisi Materi KU...